Ekonomi Bali Triwulan I-2017 Tumbuh Sebesar 5,75% (Y-On-Y) Namun Mengalami Kontraksi Sebesar 1,34% (Q-To-Q)
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Total
perekonomian Bali pada triwulanan I-2017 yang diukur berdasarkan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai
Rp 50,64 trilyun dan berdasarkan atas dasar harga konstan (ADHK)
mencapai Rp.34,83 trilyun.
- Ekonomi
Bali Triwulan I-2017 bila dibandingkan triwulan I-2016 (y-on-y) tumbuh
5,75 persen. Pertumbuhan ini mengalami perlambatan jika dibanding dengan
periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,38 persen.
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan
usaha jasa lainnya sebesar 8,53 persen sementara bila dilihat dari sisi
pengeluaran penunjang utama pertumbuhan ekonomi triwulan I-2017 (y-on-y)
adalah komponen perubahan inventori yang mengalami pertumbuhan sebesar
9,50 persen dan konsumsi LNPRT sebesar 5,85 persen.
- Ekonomi
Bali triwulan I-2017 mengalami kontraksi sebesar 1,34 persen bila
dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, kontraksi
diakibatkan karena berkontraksinya beberapa lapangan usaha, dimana
kontraksi tertinggi terjadi pada lapangan usaha administrasi
pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 16,03 persen,
lapangan usaha pertanian kontraksi sebesar 5,71 persen dan lapangan
usaha jasa keuangan dan asuransi sebesar 2,69 persen, namun disisi lain
pertumbuhan ekonomi triwulan I-2017 ini didorong oleh lapangan usaha
penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh sebesar 2,86 persen,
perdagangan besar dan eceran sebesar 1,63 persen dan lapangan usaha
industri pengolahan tumbuh sebesar 1,41 persen. Dari sisi pengeluaran
pertumbuhan didorong oleh perubahan inventori yang mampu tumbuh sebesar
1,38 persen.
- Ekonomi
triwulan I-2017 masih didominasi oleh lapangan usaha penyediaan
akomodasi dan makan minum sebesar 23,46 persen diikuti oleh lapangan
usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 14,34 persen. Beberapa
lapangan usaha yang memiliki kontribusi cukup tinggi diantaranya
transportasi dan pergudangan (9,22 persen), konstruksi (8,81 persen),
perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor (8,65
persen) dan industri pengolahan sebesar 6,49 persen. Sementara
kontribusi terbesar dari sisi komponen pengeluaran pada triwulan I-2017
yaitu ekspor (69,39 persen) diikuti konsumsi rumah tangga (48,27 persen)
dan pembentukan modal tetap bruto sebesar 32,96 persen.